24.7.12

Strobist Experiment


Mendengar kata strobist, kebayang langsung pada foto dengan model, dengan lighting yang ditujukan ke suatu objek dan area sekelilingnya gelap. Memang masih sedikit perbendaharaan vocabulary fotografiku, sehingga cukup sulit mencerna kata tersebut. Cukup lama juga untuk membayangkan foto strobist ketika Niko mengatakan akan hunting dengan bereksperimen strobist.


































Aku diperkenalkan Niko pada Mafi, dia seorang fotografer model. Awalnya Mafi tak mengakui bahwa ia fotografer, namun setelah melihat kamera dan peralatan fotografinya, aku baru tahu bahwa ia bukan fotografer sekelas diriku. Namun untuk strobist ia pun masih tahap mencoba, mungkin dasarnya sudah tahu, tidak seperti aku yang langsung nyemplung begitu saja.

Flash radio trigger, receiver, flash, tripod, dan umbrella, sudah siap sedia. Mafi membawa semua peralatan tersebut. Semuanya kit baru. Jadi masih seneng-senengnya dengan fotografi ini. Bahkan tengah malam masih memotret dengan objek yang ‘alakadarnya’.

















Tempat sudah ditentukan: Pelabuhan Sunda Kelapa dan Cibodas. Namun model belum ada. Beberapa kali aku mendengar Mafi menelepon seseorang yang kiranya bersedia jadi model, namun usahanya belum berhasil. Hingga Niko mengusulkan Berry dan Vanessa untuk diajak jadi model, ia pun berhalangan. Tapi kita tak mau ambil pusing dengan urusan model, hunting ini musti terlaksana.

















Seperti kata pepatah, tak ada rotan akar pun jadi, tak ada model teman pun jadi. Beberapa kali aku harus berpose ‘alakadarnya’ didepan kamera mereka dan dihujani sorot lampu flash. Dan memang posenya tak ‘seindah’ model. But it’s not bad for begining. Kadang kami pun bergantian.

Tidak ada komentar: