Tak ada rotan akar pun
jadi. Yap! Mungkin itulah penggalan pepatah yang menggambarkan perburuan foto
sewaktu going home alias mudik, Panimbang,
Cimanggu. Niatnya memang mau hunting
sunrise di Negarajati, namun rupanya hujan semalam meninggalkan kabut. Tapi
tak apa, view kabut juga enak
dipandang (baca: menghibur diri).
Sudah berkali-kali spot di Negarajati menjadi tempat
andalan hunting foto buatku. Beberapa
waktu lalu sempet capture sunset yang aduhai indah banget. Kali ini milih golden hours yang
lain, pagi, alasannya siang hingga sore sering turun hujan.
Desa Negarajati yang tanahnya
tinggi dibanding daerah sekitarnya, memang menawarakan view desa dan perkebunan pinus yang menawan. Apalagi ditambah
suasana yang tenang, kendaraan yang sedikit tentunya. Pemandangan luas bisa
dinikmati dengan leluasa.
Setelah subuh, langsung bergegas
menuju spot yang dimaksud. Menembus
dinginnya udara pagi plus efek hujan semalam. Jalanan aspal juga masih basah.
Dan jalanan tanah becek.
Aktifitas warga di
Negarajati juga tak seriuh di Cilumuh. Cilumuh merupakan ‘pintu-gerbang’ menuju
desa tersebut dari Jalur Selatan Jawa. Hanya terlihat pengendara motor yang
sesekali melintas. Sementara itu perkebunan pinus masih membisu.
Kabut putih tipis yang
melingkupi area-area sejauh mata memandang. Menutupi pepohonan, bukit, rumah
penduduk, dan gunung. Sehingga terlihat samar-samar, menimbulkan kesan sunyi
dan tenang.
Menyusuri terus,
sampailah di Desa Cisalak. Disini terlihat pemandangan Gunung Slamet di
Baturraden, Banyumas. Juga masih diselimuti kabut. Surprise!
Sudah banyak foto-foto
yang diperoleh dari spot ini, sejak
pertama kali mulai hunting. Semua
hasil fotonya memang tak mengecewakan. Tak berlebihan memang jika tempat ini
mulai menjadi favorit hunting foto landscape buat diri pribadi (khususnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar