11.5.13

Silent Palace, Keraton Kanoman Cirebon



Kami dibuat pusing menemukan Keraton Kanoman Cirebon ini, karena lokasinya yang berada di belakang pasar, dan tak ada papan penunjuk menuju kesana. Seperti di dalam labirin dan mencari jalan keluar.

Dengan menggunakan peta ‘ala Dora The Explorer’ -tanpa skala-, kami sudah berada di jalan yang tepat menuju ke keraton. Ya itu tadi, ketiadaan papan penunjuk arah membuat kami keluar ‘area’ sehingga kami perlu menggunakan GPS alias gunakan penduduk setempat.

Tanya kepada enchi-enchi dengan perawakan sederhana, dia menjelaskan bahwa kami harus memutar kembali. “Lokasinya berada di belakan pasar mas” katanya. Dibantu seorang ibu yang dengan gamblangnya menjelaskan secara detail rute menuju ke keraton.


Sesuai saran, kami mengikuti arah jalan yang tadi kami tanyakan itu. Tiba di sebuah pasar, karena kekurang-pede-an, kami menanyakan kembali pada seorang petugas parkir. Tada….!!! Rupanya sudah deket. Tinggal masuk ke dalam pasar sudah sampai.


Sekilas keraton ini terlihat tidak terurus: rumput-rumput tinggi, pagar yang usang, sampai daun jatuh di pelataran yang belum di sapu dll. Terlihat ada beberapa pekerja yang sedang mengecat gapura keraton.


Masuk ke halaman yang agak dalam, juga terlihat sepi. Mobil-mobil (dinas) terparkir tidak pada tempat semestinya, sehingga terkesan tak ada penataan. Padahal bangunan ini merupakan cagar budaya yang patut dilestarikan.





Di sampingnya terdapat Gedung Museum Keraton Kanoman Cirebon. Koleksi benda-benda pusaka keraton terpajang disini: kereta, peralatan perang, hingga alat-alat musik tradisional.


Terlepas dari banyaknya hal-hal tadi, menjaga benda-benda sejarah merupakan tanggung jawab kita bersama (Yups…!) 

Tidak ada komentar: