11.12.12

Beauty of Indonesia (2): Travel Photography Workshop by Goenadi Haryanto



“Jika Anda memotret, maka Andalah kawan saya”

Itulah kalimat pembuka pada workshop Travel Photography (fotografi wisata) yang dipresentasikan oleh Goenadi Haryanto, seorang travel photographer yang sudah tak asing lagi ditelinga kita. Beliau ikut berpartisipasi dalam rangkaian pembukaan Pameran Fotografi Arius Karman, Ruang Meeting Omni Hospital, Alam Sutera, Serpong.


Slide disajikan dengan sangat simpel. Hanya beberapa slide yang berisi ‘tulisan’ sebagai pengantar, selebihnya berupa foto-foto dari perjalanannya. Di pengantarnya, banyak genre travel photography, seperti:
  1. Fotografi alam (nature, sceneries, flora, fauna, wild life, cityscape) yang dapat dikelompokan menjadi alam ciptaan Tuhan dan karya manusia.
  2. Fotografi manusia dan kesehariannya (human interest), street photography, man vs food, dan the working people.
  3. Fotografi budaya, kegiatan atau ciptaan manusia dalam konteks tradisi, festival, perayaan adat dan lainnya.

Lalu sebagai sebuah seni visual, apa kriteria foto yang bisa dikatakan bagus? “Foto bagus adalah foto yang hanya buat diri sendiri, tak ada pembandingnya” ungkapnya. Tentu saja ini hanyalah guyon belaka. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan untuk menghasilkan foto yang bagus:
  1. Memuaskan diri sendiri. Pada saat meng-capture, berarti anda telah memilih sesuatu yang bagus (objek).
  2. The right time, the right place, good light, adn good object. Beliau menceritakan bahwa sebuah objek yang dianggap ‘mengganggu’ dalam tampilan foto yang akan dihasilkannya tak harus objek tersebut diperlakukan ‘tak-bijak’, menebang pohon misalnya. Bahwa faktor lucky-lah yang paling berperan dalam menghasilkan foto yang bagus. Memang saat golden hours (faktor the right time) akan menghasilkan foto yang indah, namun siapa sangka saat hujan pun bisa menangkap momen indah untuk fotografi.
  3. The right equipment. Nggak lucu kan mau motret pemandangan dengan lensa tele? Dan nggak perlu peralatan fotografi yang mahal untuk menghasilkan foto yang bagus.



Beliau juga mengatakan bahwa memotretlah selalu berpegang pada tiga hal: memotret dengan long shot, medium shot dan close up. Dan yang paling penting, setiap foto harus membawa pesan kepada penikmat foto.

Akhirnya presentasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Cukup antusias pula para peserta yang mengikuti workshop ini.

Sambil makan siang bersama, disisipi pula presentasi travel photography oleh Adhi Rachdian. Kemudian acara ditutup dengan sesi foto bersama (kalau yang ini wajib hukumnya bagi orang Indonesia).





***
Mungkin inilah pengamalan dari workshop tadi. Baru saja keluar dari pintu parkir Omni Hospital, aku dan Niko nongkrong santai sambil menikmati kopi, es krim, dan kentang goreng McDonald. Tak lupa memotret makanan yang kami nikmati sebagai sebuah karya dari travel photography –food- *ngeles!





Tidak ada komentar: