1.9.12

Tiga Hari Mengejar Sunset Di Tanah Merah Negarajati


Sunset atau matahari terbenam adalah momen yang setiap hari terjadi. Namun untuk menikmati momen indah ini sangat tergantung sekali pada kondisi cuaca pada hari itu. Hujan atau mendung tentu merupakan ‘penghalang’ untuk menikmati atau melihat momen indah ini. Jika kondisi cerah, sunset akan terlihat indah.



Melihat sunset yang paling jamak orang tahu adalah di tanah lapang atau di pantai. Memang hal ini tidak salah, tanah yang lapang dan horison yang luas membuat kegiatan melihat matahari tenggelam lebih leluasa karena tak ada penghalang yang berarti, dan pastinya akan terlihat sangat jelas. Tapi bagaimana jadinya jika melihat sunset di dataran/tanah yang lebih tinggi?

Tanah Merah di Negarajati, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap adalah salah satu tempat (space) yang diperuntukan untuk melihat momen indah ini di  sore hari. Dekat dengan Jalan Cilumuh (jalur selatan), ke arah utara sekitar 500 meter. Jalanan menanjak dan berkelok, tapi aspal mulus. Di bagian timur adalah perkebunan pinus, sedangkan bagian barat berupa dataran rendah dan di ujung sana ada bukit. Di space ini akan terlihat persawahan Cimanggu di bagian selatan, sedangkan di bagian utara akan terlihat sawah yang berundak. Tampak juga, garis-garis ujung dataran tinggi yang berundak dan bergradasi.




Awalnya aku juga tak mengenal tempat ini. Padahal tak jauh dari rumah. Dari kakakkulah yang telah merekomendasikan tempat ini untuk memotret sunset, dan mengantarkanku ketempat yang dimaksud. Yap..! Setelah ‘perkenalan’ itulah aku sampai jatuh hati pada tempat ini.

Tiga kali aku ke tempat ini untuk mengabadikan sunset. Namun semuanya mendapat momen yang berbeda-beda. Yang pertama, cuaca agak mendung. Matahari tak terlihat, jadi hanya awan saja yang ada, dengan awan yang disinari matahari sehingga awan tampak terdapat garis-garis orange.


Di hari kedua, cuaca sangat cerah. Langit biru bersih tanpa awan, it’s time to catch the sunset. Tapi setting-an kamera yang ‘keliru’ dan matahari sangat cepat ‘turun’, maka aku terlambat mengabadikan detik-detik  matahari bulat sempurna ketika akan terbenam.






Melihat pengalaman yang kedua, kali ini sudah siap dengan lensa dan setting-an kamera. Rasa ragu tidak akan mendapatkan momen matahari tenggelam terlintas di pikiran, melihat awan yang cukup tebal menghalangi matahari. Akhirnya keraguanku terjawab sudah. Awan sedikit bergerak dan sedikit ‘memberi celah’ sehingga bisa melihat matahari tenggelam, dengan posisi matahari dibawah awan. It’s amazing.



Tanah Merah, Negarajati, sudah terkenal sejak lama untuk area ‘bersantai’. Terutama sekali terkenal oleh para remaja. Tiga kali aku datang kesini, banyak sekali para remaja yang ‘berduaan’ membawa pasangannya ke tempat ini. Tempat ini pula yang dijadikan pelarian para remaja ketika membolos sekolah, atau sekedar berpacaran.

Warung kecil juga ada di tempat tersebut. Warung yang seukuran 1,5 x 2,5 m itu menyediakan makanan dan minuman ringan, seperti kopi, bandrek, ubi rebus, mendoan, atau gorengan lainnya. Tapi sayang, tiga kali aku berkunjung kesitu, warung itu tutup.



Jadi, untuk menikmati sunset, tak harus ke pantai atau pulau kecil, ternyata di gunung pun bisa menemukan momen indah ini.  

Tidak ada komentar: