Siang itu matahari sangat terik. Panasnya terasa hingga ke ubun-ubun, dan tubuh seakan-akan meleleh. Padahal ini masih bulan Maret, masih musim penghujan. Mencoba berjalan disepanjang trotoar Jl. Wiriaatmaja, Purwokerto, atau lebih di kenal dengan Jl. Bank, untuk menemukan kuliner pas untuk menetralisir hawa panas yang menyengat.
Tampak warung makan Soto Khas Banyumas. Jika mata tak jeli maka akan cukup sulit menemukan tempat ini. Karena berukuran kecil dengan bangunan yang sudah tua. Namun terpampang di atas pintu masuk nama warung tersebut, Soto Jalan Bank H. Loso.
Melihat menu yang ditawarkan, semua manyajikan menu khas Banyumas. Dengan menu andalan Soto Banyumas, atau sering disebut orang, sroto. Menu ini memang khas dari kabupaten yang terkenal dengan logat jawa ngapak-nya.
Sambil menunggu sroto yang aku pesan, di meja sudah tersedia mendoan. Ya... makanan berupa tempe dan dilumuri tepung dengan digoreng setengah matang. Karena digoreng setengah matang maka akan terasa nikmat jika disantap saat hangat. Bumbu yang khas dan bertabur potongan daun bawang kecil-kecil menambah citarasanya. Cocok sekali disantap sebagai cemilan saat santai.
Mendoan |
Menu andalan tiba. Saatnya mencicipi sroto. Satu mangkuk sroto berisi irisan kupat, tauge, bihun, krupuk mie kuning, dan tentunya suwiran daging ayam plus taburan potongan bawang daun. Kuahnya begitu segar, sambalnya berupa sambal kacang. Sungguh nikmat menu berkuah ini disantap saat siang hari.
Sroto atau Soto Banyumas |
Untuk minuman aku memesan es kuwut. Sungguh pilihan yang tak salah jika memilih minuman ini, sangat cocok jika dinikmati saat siang yang teriknya minta ampun ini. Es ini teridiri dari irisan melon, dan kelapa muda. Ditambah gula cair dan perasan air jeruk nipis. Sensasi kecut-kecut rasa khas jeruk nipis mampu menetralisir hawa panas siang itu. Benar-benar seger di kerongkongan.
Es Kuwut |
Akhirnya siang ini pun tak begitu tersiksa dengan panasnya matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar