13.6.12

Pidie 2000: Kecanduan Timpan


Kudapan itu tersaji begitu saja ketika kami sedang memilih menu di warung makan Pidie 2000 Mie Aceh Centre. Tersusun rapih di piring putih kecil, berisi lima buah. Dibungkus daun pisang muda berwarna kuning-kehijauan, seukuran jari telunjuk orang dewasa. Awalnya aku cuek saja, namun melihat Heru dan Niko menyantapnya, maka aku juga ngikut, menyantap kudapan seperti mereka.

Rasanya sungguh kepalang enak. Kenyal dan terasa lembut di tengah. Ada sedikit sensasai aroma dari daun pisang yang larut kedalam kudapan tersebut. Ternyata eh ternyata, nama kudapan itu adalah timpan, menurut empunya warung kudapan ini asli Aceh. Berisi buah srikaya yang lembut, dengan dibalut tepung terigu. Saking nikmatnya, tak tanggung-tanggung kami pun memesan kembali seporsi timpan. Addict!

Timpan: kenyal di luar, lembut di dalam.















Menu utama kami datang. Aku memilih mie aceh rebus khusus sedangkan mereka memilih mie aceh tumis. Mie aceh rebus berisi mie kuning dengan kuah kental seperti kari, berisi udang dan potongan daging sapi, serta kol sebagai sayurannya. Ditambah daun bawang dan taburan bawang goreng. Sedangkan untuk mie aceh tumis, memang tak berbeda dengan mie aceh rebus khusus, hanya saja berkuah sedikit dan tak ada tambahan udang. Ditemani sedikit emping melinjo, potongan mentimun, dan bawang merah mentah, yang disajikan terpisah.

Sungguh sangat pas menikmati mie aceh di malam seperti ini. Kuah yang kental dan pedas mampu menghangatkan badan. Apalagi dinikmati saat disajikan hangat-hangat.

Mie aceh rebus khusus.

Mie aceh tumis.





























Segelas es lidah buaya mampu menetralisir sensasi ‘panas’ di mulut. Es dengan tampilan bening, rasa leci, dan tentunya potongan dadu lidah buaya yang lembut. Serasa plong di tenggorokan.

Es lidah buaya.






















Pidie 2000 Mie Aceh Centre merupakan warung makan yang menyajikan kuliner khususnya mie dari tanah rencong. Tak sulit menemukannya. Beralamat di Jl. Raya Margonda, dekat dengan “Gerbang Selamat Datag Di Kota Depok”. Warung ini memang sederhana seperti warung makan lainnya, menu yang ditawarkan tentunya khas Aceh. 


Tidak ada komentar: