Tak ada hal yang nikmat
ketika pulang ke kampung halaman tercinta, kecuali menikmati makanan rumahan.
Biasanya otak dan lidah langsung tertuju ke makanan mendoan, tempe tipis yang
dilumuri tepung dan digoreng setengah matang, terus disantap hangat-hangat. Makanan
ini memang khas dari (Karsidenan) Banyumas. Ibu biasanya sudah tahu kalau aku pulang
pasti itu yang diminta.
Selain makanan rumahan,
aku dan Mas Anwar biasanya dinner di
Majenang. Bebek goreng yang berada di Majenang menjadi menu favorit kami.
Lesehan yang menjadi pilihan kami untuk memenuhi hasrat ini adalah Aneka Sari. Beratapakan
terpal dan gerobak sebagai pajangan menu. Lesehan yang buka mulai petang ini,
memang menjadi magnet tersendiri bagi pecinta kuliner.
Disini tersedia menu
bebek bakar/goreng, ayam goreng/bakar, dan menu andalannya: nasi bakar. Nasi bakarnya memang gurih.
Berisi suwiran daging ayam, jamur, potongan cabe merah dan daun kemangi yang bikin wangi. Nikmat banget. Banyak juga pengunjung yang memesan menu ini.
Bebek
bakarnya nikmat. Kecapnya pas, manis namun tak terlalu manis.
Matangnya juga pas, panasnya daging dari bara api, awet banget, sehingga nikmat saat menyantapnya.
Untuk menyantap menu ini,
sudah tersedia lalapan khas sunda, mentah! Tanpa dipesan atau diminta, lalapan
ini datang begitu saja, semacam menu pelengkap. Tak afdol rasanya menikmati
menu ‘utama’ tanpa lalapan dan sambal. Lalapannya terdiri dari leunca, kemangi,
daun kol, dan mentimun. Sambal terasinya nendang
banget pedesnya.
Melipir sedikit ke arah
timur, tepatnya di depan Toserba Yogya, ada foodcourt
yang menyediakan ‘hidangan penutup’ yang unik. Es krim rujak. Ya... kedengaran tak umum. Perpaduan antara rujak
dan es krim dalam satu cup. Sudah
bisa ditebak isinya rujak dengan beraneka buah-buahan yang dipotong-potong
kecil-kecil plus dengan saus kacang yang pedes, ditambah diatasnya es krim
dingin dengan rasa buah yang lembut. Rasanya rame banget, manis plus pedes, juga ada sedikit kecut-kecut,
pastinya tambah sensasi dingin dari es krim. Unik banget rasanya...
Di dekat pertigaan
Cigaru, Pahonjean, Majenang, ada Pondok Lesehan Pak Gayor. Menu yang tersedia
cukup komplet, mulai dari seafood,
mie, hingga sup buntut. Kami memesan gurame
asam manis. Kuahnya memang pas, namun sayang ikan guramenya terlalu lembek.
Untuk cumi asam manisnya juga pas. Daging
cuminya tidak kenyal seperti karet. Keren-nya,
setiap kita memesan menu apa saja di sini pasti akan ada teh hangat dan ditambah
lalapan berupa kangkung, irisan wortel dan welok yang direbus setengah matang,
dan disediakan sambal terasi, tanpa diminta.
Yap. Itulah tempat yang
sering kami rindukan pas pulang ke rumah. Suatu saat nanti kami akan mencoba kuliner
enak lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar