Laperrrr..!!!
Bener-bener
laper banget saat perjalanan pulang dari Ujung
Genteng. Setelah kelewatan beberapa warung makan akhirnya kami memutuskan makan
di Pecel Lele Lela.
Interiornya didominasi
dengan warna hijau muda yang ngejreng,
sehingga fresh banget suasananya. Apalagi waktu itu aku, Lazuardi, Erik, Elin dan
Yeni, menikmatinya pas senja datang.
Bolak-balik buka buku
menu yang disodorkan pelayan. Semuanya banyak berderet menu dengan lele sebagai
bahan utamanya. Namun ada juga menu non-lele.
Aku memilih lele lada
hitam, lele cabe ijo dipilih oleh Elin. Lazuardi memesan lele saus padang, dan
Yeni jatuh hati pada lele crispy.
Sedangkan Erik, beda sendiri, ayam bakar
madu. Cah kangkung kami pilih sebagai menu pendamping.
Pedes..??!! Tentu saja
semua menu lele yang kami pesan rasanya pedes. Lele saus padang dan lele
cabe ijo jelas pedes dari cabenya. Disajikan dengan lele goreng tepung
utuh.
Lele Saus Padang |
Lele Cabe Ijo |
Untuk lele lada hitam, pedesnya beda dengan
cabe. Ada sensasi terasa anget
ditenggorokan dari ladanya. Saus untuk lele
crispy juga pedesnya nggak ketulungan. Keduanya disajikan
dengan dengan lele fillet, jadi nggak khawatir durinya ketelen.
Lele Lada Hitam |
Untuk minuman kami
memesan es buah yoghurt. Tampilannya
memang mirip banget dengan es sup
buah (atau minuman ini memang terisnspirasi dari es sup buah?), tapi biasa es sup
buah memakai susu, ini disubstitusi dengan yoghurt. Seger...
Es Buah Yoghurt |
Bener-bener
unik resto ini. Disaat banyak warung makan atau resto yang biasanya
menghadirkan menu utama ayam (ayam goreng), yang ini hadir sendiri dengan
menghadirkan menu yang tak umum. Patut dicoba deh...
Selain itu, pengunjung yang
bernama Lela bisa makan gratis seumur hidup. Dan yang kebetulan ulang tahun,
dengan penunjukan KTP atau tanda pengenal lainnya akan mendapat makan gratis
pula. Wah... kebetulan banget,
diantara kami tak ada yang bernama Lela ataupun lagi ulang tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar