Oke, untuk urusan makan
saat traveling kali ini aku nunut apa kata Niko. Sejak masuk Kota
Sukabumi, kami mencari Masjid Agung Sukabumi. Niko memang sudah mengenal kota
ini. Maklum dia pernah study di sini.
Daya ingat Niko ‘dipertanyakan’
alias lupa-lupa ingat, akibtanya kami harus ubek-ubek
kota untuk menemukan warung makan yang katanya ‘terkenal enak pada masanya
(waktu dia bersekolah dulu)’.
Rupanya Masjid sedang
dalam direnovasi sehingga tidak tampak sebagai penanda. Dan setelah melewati
beberapa sudut depan masjid akhirnya kami menemukan warung sate yang dimaksud.
Warungnya memang kecil,
persis seperti warung makan kecil lainnya. Didepan sudah ada tungku pembakaran
untuk membakar sate, plus kipas angin lantai untuk menjaga bara.
Di poster menu yang
terpampang di dinding tersedia, sate kambing, sate ayam, sate sapi, sup
kambing, dan sup sapi. Kami memesan sup kambing dan sate kambing. Satu porsi
sate kambing berisi sepuluh tusuk, sudah lengkap dengan saus kacangnya.
Dagingnya empuk dan tak alot.
Untuk supnya bisa
dikatakan lumayan. Dagingnya matang, namun kuahnya serasa datar, tanpa banyak
menggunakan bumbu.
Dibandingkan dengan
supnya, satenya memang juara. Namun supnya juga tidak terlalu buruk untuk
disantap. Dan alangkah baiknya untuk memesan minuman selain teh tawar, karena
rasanya yang ‘nggak banget’.
Terlepas dari itu semua,
warung ini selalu ramai dikunjungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar