Bau
belerang yang menusuk membuat hidung kami nyeri. Kami memang tak memakai masker sebagai pelindung, hanya sesekali
menutupi hidung dengan baju. Apalagi ditambah dengan menaiki anak tangga yang
memaksa harus menghirup udara dalam-dalam, membuat hidung terasa semakin nyeri.
Namun pemandangan di depan mata yang menakjubkan mampu mengalihkan (setidaknya
untuk sementara) rasa sakit ini.
Perpaduan
terik sinar matahari, langit biru, warna air kawah hijau, dan batu-batu putih,
membuat silau yang memandang Kawah Putih. Sehingga membuat mata cepat lelah.
Tapi rasanya itu terbayar dengan keindahan akan fenomena alam ini.
Selain
langsung menuju lokasi Kawah Putih, pemandangan ini bisa dilihat dari semacam
pos pantau. Lalu kami naik menuju pos tersebut, dengan berjalan kaki. Agak
lumayan melelahkan. Tetapi suguhan pemandangan dari atas sungguh amazing.
***
2 komentar:
dulu aku mau ke kawah putih, tapi batal...
bisa bagi tips kalau ke sana sebaiknya ketika bulan apa, medannya seperti apa, dan perlu bawa apa?
nice photos!
simpel saja untuk trip kesana. penginapan murah banyak.
baiknya kesana dibulan kemarau, mei-sep.
untuk perlengkapan siapkan saja jaket (baju hangat), masker (karena baru belerang), dan sepatu tracking.
have a nice trip!
Posting Komentar