Ini
merupakan little trip yang kedua
kalinya untuk mengunjungai Curug Cileumpuyang. Beserta adik dan keponakan, kami
menyusuri jalan aspal kecil dan masuk ke kebun warga untuk menuju curug (air terjun
kecil) tersebut. Mungkin kali ini aliran air di curug tersebut agak deras,
karena sudah memasuki musim hujan, pikir saya, yang berbeda pada kunjungan
sebelumnya, dimana air yang mengalir sedikit karena musim kemarau. Namun
rupanya dugaan saya meleset. Aliran air masih kecil, tapi tak sekecil
sebelumnya.
Rupanya
yang berbeda dan sangat mengejutkan adalah adanya pembukaan lahan untuk kebun
dengan menebang pohon pinus disamping curug. Jembatan sementara terbuat dari
kayu pinus dibuat, untuk memudahkan pengangkutan kayu. Miris memang melihat
kondisi hutan yang mulai berubah fungsi. Namun aliran sungai masih bisa
dikatakan belum terpengaruh oleh akibat pembabatan hutan tersebut. Setidaknya
untuk kali ini.
Rupanya
bukan kami saja yang mengunjungi curug yang berada di Kecamatan Cimanggu,
Cilacap ini. Beberapa remaja juga datang untuk sekedar refreshing. Banyak yang merendamkan kaki kedalam segarnya air, juga
ada pemuda yang mandi di cekungan batu curug.
Batu-batu
besar dimana-mana. bahkan ada yang seperti bola raksasa. Untuk curugnya sendiri
cukup landai dengan batu cadas sehingga masih aman jika mengajak batita kesini.
Tak
berlebihan jika curug kecil ini menjadi ‘destinasi’ sebagian kecil orang atau
mungkin pemuda. Alam masih cukup asri untuk dinikmati. Airnya masih bening, dan
tetap mengalir walau di musim kemarau.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar