Kawasan
Kemang, Jakarta, memang merupakan kawasan prestise
bagi warga urban. Berderet butik dan café baik yang menyuguhkan menu Barat
maupun domestik. Namun sisi lain Kemang, bisa dirasakan atsmosfer yang
sederhana dan ‘membumi’. Apalagi mencari makan ditengah malam begini memang
bukan suatu hal yang sulit dicari.
Warung
lesehan dengan gerobak dan berasal tikar, membuat kami memutuskan untuk
menyambanginya. Warung Nasi Bu Hendro, yang menyediakan menu rumahan ala Jawa.
Dengan berbagai menu bacem-baceman berwarna cokelat, seperti sate-telur-puyuh,
tempe/tahu bacem, teri, kracak, oseng kacang panjang/daun papaya/buncis, juga
ada menu urab dengan bumbu kelapanya. Cita rasa manis khas pada masakan Jawa
ini mengingatkan diri akan kampung halaman.
Sekedar
bersantai, tak ketinggalan Warkop Junko yang berada nyempil dekat minimarket
Pom Bensi Pertamina, kami singgahi. Menu spesial di warkop ini adalah ayam
bacem bakar. Rasanya manis dari bumbu-bumbu baceman yang meresap, kemudian
dibakar hingga matang. Dagingnya sangat empuk. Satu menu berisi nasi putih,
sambal dan ketimun. Menu ringan lainnya tak lupa dipesan, roti bakar keju, yang
super lembut. Minuman teh tarik, ice
chocolate, dan kopi flores menjadi pilihan kami, dan tentunya sangat recommended. Untuk minuman kopi, banyak
varian kopi asli Indonesia ditawarkan, seperti kopi dari Aceh, Jawa Timur,
Toraja Pasongken, Sumatera Utara, dan Flores.
Menghabiskan
malam dan makan malam di Kemang yang membumi adalah patut dicoba. Dijamin tak
akan mengecewakan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar