Tempat
bermalam kami kali ini adalah di Pantai Palangpang. Sampai pantai memang
menjelang maghrib, niatan mau menikmati sunset,
malah kena musibah dengan kendaraan yang selip masuk ke pasir, sehingga kami
disibukan oleh rescue mobil. Hingga
malam, kedua kendaraan kami selesai ‘diselamatkan’. Karena Tuhan selalu bersama
travelers.
Pantai
Palangpang, sebenarnya lebih mirip teluk. Panorama pantai yang unik. Di sebelah
timur, ada air terjun, Curug Cimarinjung, dan sekaligus bisa menikmati sunset di atas Pulau Mandra, pulau yang
terkenal akan batu batiknya.
Malam
dibawah bintang, dengan nyala api unggun yang cukup membuat hangat. Memang
pantai berhawa panas, namun angin malam, memang sulit kami hindari. Meihat moonrise dari balik Curug Cimarinjung.
Memasak untuk makan malam di atas Trangia, dan membakar ikan kerapu, walaupun
makannya dengan sedikit rasa pasir karena saat membakar, ikan jatuh ke pasir
pantai.
Pagi
hari yang cerah dan pantai yang tenang (sedikit aktifitas nelayan) membuat
suasana ‘pelarian’ ini sungguh sesuatu yang patut dinikmati. Ombak pantai yang
tak teralu besar membuat nyaman untuk main air (baca: berenang).
***