Belum
pernah ke pantai setenang dan sesepi ini. Walaupun ada beberapa saung
sangat-sangat sederhana yang menyediakan toilet dan cemilan pengganjal perut,
namun tetap saja sepi pengunjung. Hanya ada beberapa nelayan saja.
Pantai
landai yang menghampar luas. Suara ombak pantai yang sayup-sayup. Ombaknya nggak gede-gede amat seperti Pantai
Selatan Jawa umumnya yang besar, namun bergulung-gulung kecil. Mandang langit luas tanpa batas. Sepi!
Itulah gambaran Pantai Bageudur, Malingping, Banten. Jadi cocok banget buat
yang pengen nyepi.
Kami
tiba di Pantai Bageudur subuh-subuh. Suasana masih gelap. Mana gerimis lagi. Nambah
spooky aja suasananya.
Mobil
berhenti manis di depan gubuk salah satu nelayan. Seorang nelayan pemilik gubuk
tersebut yang tertidur di teras langsung bangun dan mempersilahkan kami. Hanya
orang-orang yang merasa kurang tidur yang melanjutkan ‘peristirahatannya’ di
atas bangku. Seperti Niko, Chevy, Dahlia, dan John. Api yang menyala di teras gubuk cukup buat menghangatkan
kami.
Tak
lama pagi mulai terang, namun gerimis masih turun. Melihat keluar gubuk hanya
ada ‘sedikit’ jingga di timur. Tertutup awan yang mulai ‘pecah’. Kontan saja,
matahari tak nongol.
Seorang
nelayan mempersiapkan peralatan untuk menangkap ikan. Semacam pancing dengan
tali yang panjang. Nelayan tersebut melemparkan pancing di pantai, tali pancing
terus diulur hingga terbawa ombak ke laut. Setelah beberapa saat tali mulai
ditarik pelan-pelan, ikan yang tersangkut segera dibawa. Praktis tanpa susah
payah mengayuh perahu ke tengah laut.
Hari
mulai siang, kami memesan menu sarapan yang amat sederhana: mie-rebus. Dan
setelah itu kami melanjutkan perjalanan, meninggalkan silent beach yang tak
kira jika agak siangan bakal rame,
namun ternyata tetap sepi (pengunjung).
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar