Berkunjung ke Gedung Sate
memang tidak ada dalam rencana ‘city
tour’ kali ini. Ide ke sana tercetus begitu saja dari mulut Andi. Tanpa
pikir panjang kami langsung saja menuju ke tempat yang dimaksud.
Ini hari Minggu, siang
hari pula. Jelas, Gedung Sate yang merupakan Kantor Gubernur Jawa Barat ini tak
tampak kegiatan kepemerintahannya, hanya ada security yang berjaga. Kami melihat ada pula beberapa orang yang
foto-foto mengabadikan pose mereka dengan latar belakang bangunan itu.
Andi pun tak tahu
bagaimana masuk ke halaman Gedung Sate. Pasalnya, dia pun belum pernah ke gedung
yang manjadi ikon Bandung itu. Padahal dia telah tinggal di Kota Kembang itu
kurang lebih delapan tahun. Cuape deh...!
Kami mengabadikan gedung
nan klasik itu dari luar pagar. Tak lama kemudian seorang security berperawakan langsing-tinggi, menghampiri kami dan
menunjukan jalan masuknya. Lucky us!
Nuhun Pak!
Oke! Kami masuk lewat
gerbang sebelah gedung tersebut. Berjalan di halaman yang luas. Gedung Sate
bersanding dengan Gedung PT. Telekomunikasi Indonesia yang klasik, dan juga
gedung DPRD.
Kami dipersilahkan masuk,
kemudian ditunjukan oleh security
untuk naik lift ke Lantai IV. ‘Kenapa harus ke Lantai IV’ pikirku.
Okelah... ikuti saja instruksi ‘yang empunya tempat’. Ternyata kami diajak ke lantai
paling atas dari Gedung Sate. Disini terdapat beberapa diorama alat-alat musik
khas Tanah Sunda, seperti calung. Patung tari-tarian Sunda, pakaian adat,
makanan khas, peta wisata Jawa Barat, dan juga foto-foto para Gubernur Jawa
Barat dari beberapa periode.
Naik ke tangga lagi, kami
langsung menuju pada sebuah balkon gedung itu. Dari ini akan melaihat
pemandangan Kota Bandung. Terlihat pula Tugu Pancasila di depan Gedung. Amazing!
Naik sedikit keatas, ada
ruangan kecil yang berukuran kira-kira 5 x 5 m, menurut security ruangan ini digunakan oleh Gubernur untuk menyambut
tamu-tamunya dinner, sambil menikmati
pemandangan Kota Bandung malam hari. Keren!
Kunjungan yang menyenangkan.
Apalagi security disini dengan senang
hati akan mengantar dan juga akan merangkap sebagai guide ‘tamu’ seperti kami. Tanpa tarikan ini-itu pula (semacam
imbalan yang umum di tempat wisata). Kalau masyarakat umum tahu jika masuk
Gedung Sate gratis, mungkin akan makin banyak pengujung yang datang. Salut deh buat Gubernur Jawa Barat yang sekarang,
masyarakat pun bisa mengunjungi kantor pemimpinnya secara cuma-cuma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar